Rosulullah Saja Lebih Muda



Rosulullah Saja Lebih Muda

Berasa senang hati ini, gimana tidak, disela-sela pekerjaan memotong batang singkong yang akan digunakan sebagai benih, tercipta obrolan yang mengalir antara aku dan bapak ku. Berawal dari ngomongin tentang ekstrakurikuler, perkuliahan, beasiswa bidik misi, study S2, pekerjaan, hingga masalah kekeluargaan. Sempat maju mundur bibir ini mau menanyakan “Bapak dulu nikah umur pinten?”. Mencari-cari bahasan yang bisa mengarah ke pertanyaan itu, biar gak terkesan “lulus ae durung wes mikir nikah”,nah kesan itu yang ndak ingin aku munculkan dari bapak gara2 pertnyaanku.
Akhirnya, aku beranikan memulai dengan bertanya umur bapak, umur ibuk, trus selisih umur dari bapak ibuk berapa?. Nah, disitu mulai terbuka pembicaraan seputar pasangan hidup.
“Apik e yo kacek 10 tahun Al, tapi kanjeng Nabi yo malah kacek akeh karo Siti Khodijah”, ngendikane bapak.
“Lah kalo pun terlanjur kantuk i pak”, celetukku seketika itu

Bapak pun mulai bertanya tentang seseorang yang aku maksud, mulai dari arek endi, jurusan opo, sekelas apa ndak, alamat omahe pinggir ndi, anak kepiro, biyen sekolah endi, keluargane, bapake kerjo opo, dan seputar-seputar itu deh pokok e. Dan setiap pertanyaan dari bapak, setelah aku jawab, hamper semuany aku tambahin pertanyaan balik k bapak “mboten nopo-nopo kan pak?”, dan bapak pun selalu menjawab “Yo gakpopo”. Sueneng rasane aku mendengar jawaban bapak yang seperti itu. Berasa dapet lampu ijo buat melanjutkan semuanya bersamamu.
Eh, ada dialog yang paling membuat aku deg-degan. Saat aku bilang k bapak ”nggeh larene nyuwune mboten sampe umur 25 pak”, bapak pun menjawab “mosok gak atek kerjo sek”, “nggeh kerjo riyen pak, pados sangu riyen, larene nggh disuwun ibuk e dadi guru kok pak, nggh kersane larene kuliah maleh ryen”, ucapku menyambung omongan bapak. Dan terakhir aku pun menanyakan dengan pertanyaan yang sama, “mboten nopo-nopo kan pak?”, dan jawaban dari bapak pun sama ”iyo gakpopo”. Selain karena jawaban dari bapak yang sangat melegakan, ekspresi wajah dari bapak juga terlihat tidak ada semacam larangan atau apapun yang mengganjal. Seakan meridloi apa yang telah aku rencanakan, dan semoga memang benar2 meridloi atas semua ini.
Eh ada satu yang ketinggalan, saat bapak tanya apa aku udah pernah kerumahnya dan akupun menjawab belum, karena emang belum dan waktu hari raya kemarin sempat aku minta ijin k ibuk buat kerumahnya tapi belum d ijini, “ojo sek” gitu kata ibuk, dan bapak pun membenarkan serta mengiyakan atas sikap ibuk yang melarangku. Itu yang membuatku semakin yakin atas restu dari kedua orang tuaku. Sebenarnya sudah sejak lama ingin aku bicarakan tentang ini k bapak, namun baru kali ini bisa kesampaian. Dan Alhamdulillah respon dari bapak sangat menggembirakan buatku.
“Yes….satu tiket sudah aku dapat untukmu, tinggal nanti menukarkan diwaktu yang sudah tepat”, ucapku dalam hati. Untuk Ibuk,,,kalau bapak sudah “Iya”, sangat kecil kemungkinan ibuk utuk bilang “tidak”.
Buat yang disana…doain yah biar semuany lancer, apa yang sudah kita harapkan bersama semoga tercapai, dan akupun bisa membahagiakan kamu, orang tuamu, orang tuaku, dan orang-orang disekitar kita. Aamiin…
Letakkan tujuanmu 5 cm didepan matamu, pikirkan dan kerjakan apapun yang bisa membuat tujuanmu tercapai. Ingat, NIAT saja tidak cukup untuk mewujudkan impian dan harapanmu !!!

#My Little Sun
Previous
Next Post »